Proses awal untuk merintis dan mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah memastikan bahwa TBM yang akan anda dirikan atau yang akan anda ciptakan itu menjadi ajang sosial untuk membantu mencerdaskan masyarakat sekitar melalui penyediaan bahan bacaan yang sesuai dan berguna bagi masyarakat, dan berbagai kegiatan untuk mendorong tumbuhnya minat baca masyarakat. Ini bukan ajang untuk mendapatkan proyek atau bantuan. Mengapa perlu penegasan ini? Karena sebenarnya TBM sejak tahun 1992/ 1993 telah banyak didirikan oleh masyarakat, mungkin telah berdiri ribuan TBM di Indonesia. Namun karena belum ada pemahaman bahwa TBM merupakan ajang sosial, lambat laun TBM yang jumlahnya ribuan itu satu per satu berguguran.
TBM adalah sebuah tempat/ wadah yang didirikan dan dikelola baik masyarakat maupun pemerintah yang berfungsi sebagai sumber belajar untuk memberikan akses layanan bahan bacaan yang sesuai dan berguna bagi masyarakat sekitar. TBM juga mengadakan berbagai kegiatan untuk mendorong tumbuhnya minat baca untuk peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sejak tahun 1992, penyelenggaraan TBM bertujuan untuk menyediakan bahan bacaan bagi mereka yang baru melek aksara. Tetapi saat ini secara bertahap peran TBM lebih ditingkatkan lagi, yakni sebagai sarana pembelajaran seumur hidup dan terkait erat dengan peningkatan minat baca masyarakat secara umum sehingga seluruh masyarakat sekitar TBM dapat berbidaya baca.
TBM diprioritaskan untuk kelompok masyarakat di pedesaan atau daerah tertinggal yang ditandai dengan antara lain tidak adanya fasilitas perpustakaan atau sarana untuk membaca. Namun TBM dapat juga didirikan disekitar tempat tinggal penduduk, disentra layanan publik seperti kantor-kantor pelayanan, ditempat menunggu dan lain sebagainya. TBM dapat diselenggarakan atas prakarsa individu ataupun lembaga sosial kemasyarakatan ataupun pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar