Menurut sumber kepustakaan, setiap 1.000 g madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,575 liter susu, atau 1,680 kg daging. Madu yang baik biasanya kalau berkategori madu asli yang berkualitas dan akan semakin baik bila mengandung banyak faktor antioksidan di dalamnya. Madu asli biasanya merupakan eksudat gula atau sari bunga yang dikumpulkan, diubah, dan diikat dengan senyawa-senyawa tertentu oleh lebah, terutama Apis mellifera. Kualitas madunya sendiri ditentukan oleh kualitas tanah tempat sumber nektar tumbuh, sumber nektar, cuaca, derajat pemasakan, dan cara ekstraksi. Pemasaran madu asli dalam dua jenis, yaitu madu cair (dijual setelah diekstrak dari sarangnya) dan madu sisir (dijual dalam keadaan utuh tertutup dalam sisirannya atau sarangnya). Sayangnya di Indonesia belum ada lembaga resmi yang independen untuk menguji kualitas produk madu yang beredar di pasaran, karenanya sulit untuk menentukan jenis produk mana yang memiliki kualitas prima.
Madu memiliki manfaat penting bagi tubuh manusia di antaranya karena dia mudah dicerna. Molekul gula pada madu dapat berubah menjadi jenis gula lain (misalnya, sukrosa menjadi glukosa). Madu mudah dicerna oleh perut yang paling sensitif sekalipun, walau memiliki kandungan asam yang tinggi, serta membantu ginjal dan usus untuk berfungsi lebih baik. Selain itu, madu juga biasa dimanfaatkan untuk menambah tenaga. Walau memberi energi yang besar, madu tidak menambah berat badan. Kandungan gizi utamanya terdiri atas senyawa karbohidrat seperti gula fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%) akan menambah asupan energi yang diperlukan. Fungsi otak juga bisa ditopang oleh konsumsi madu. Jika dicampur dengan air hangat, madu dapat berdifusi ke dalam darah hanya berselang tujuh menit setelah dikonsumsi. Molekul gula bebas dalam madu membuat otak berfungsi lebih baik karena otak merupakan pengonsumsi gula terbesar. Madu juga menyediakan banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel darah. Lebih jauh lagi, ia membantu pembersihan darah
karena berpengaruh positif dalam mengatur dan membantu peredaran darah, melindungi dari masalah pembuluh kapiler dan arteriosklerosis. Peran penting madu juga dapat membunuh bakteri (efek inhibisi). Penelitian tentang madu menunjukkan bahwa sifat ini meningkat dua kali lipat bila madu diencerkan dengan air. Bagi mereka yang susah makan, madu dapat membantu. Konsumsi madu secara rutin dapat mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit, sekaligus memperbaiki nafsu makan balita. Madu juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan protein. Kadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Tapi kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino nonesensial maupun esensial. Asam amino inilah yang memenuhi kebutuhan protein balita. Madu juga mengandung antibiotik. Penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti di Department of Biological Sciences, University of Waikoto, Hamilton, New Zealand, membuktikan bahwa madu mengandung antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai pathogen penyebab penyakit. Beberapa infeksi yang dapat ”disembuhkan” dan dihambat dengan mengonsumsi madu secara teratur, antara lain batuk, demam, penyakit jantung, gangguan hati, paru-paru, penyakit yang dapat mengganggu fungsi mata, syarat dan telinga plus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Sumber: Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar